DigiCal Insights

Judul

10 clinical tips for advancing patient safety when using syringe pump systems for microinfusion intravenous drug therapy

Penulis

Markus Weiss, Anne van der Eijk, Per-Arne L€ onnqvist, Alberto Lucchini and Annemoon Timmerman

Sumber

European Journal of Anaesthesiology 2023, 40:387–390

 

Meningkatkan Keamanan Pasien dalam Penggunaan Syringe Pump untuk Terapi Mikroinfus Intravenous

Dalam dunia medis, keamanan pasien merupakan prioritas utama, terutama dalam terapi infus obat intravena (IV). Salah satu alat yang sering digunakan dalam terapi ini adalah Syringe Pump, yang memungkinkan pemberian obat dengan konsentrasi tinggi pada laju aliran rendah. Penggunaannya sangat penting dalam perawatan intensif dan anestesi, terutama bagi bayi baru lahir, anak-anak, serta pasien dengan kebutuhan infus yang kompleks.

Tantangan dalam Penggunaan Syringe Pump

Meskipun teknologi telah berkembang pesat, penggunaan Syringe Pump masih menghadapi beberapa tantangan utama yang dapat berdampak pada keselamatan pasien, seperti:

  • Kesalahan pengobatan, yang dapat terjadi akibat kesalahan dosis atau ketidaktepatan alat.
  • Infeksi, karena prosedur yang tidak sesuai standar.
  • Inkompatibilitas obat, yang dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan.
  • Variabilitas laju aliran, yang dapat mengakibatkan keterlambatan atau ketidaktepatan dalam pemberian obat.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Keamanan Pasien

Para ahli dalam bidang anestesiologi telah merumuskan 10 rekomendasi utama untuk meningkatkan keamanan dalam penggunaan Syringe Pump:

  1. Pelatihan pengguna yang menyeluruh – Semua tenaga medis harus mendapatkan pelatihan tentang cara penggunaan Syringe Pump dengan benar.
  2. Penerapan protokol standar – Prosedur penggunaan harus distandarisasi untuk mengurangi risiko kesalahan.
  3. Penggunaan jarum suntik yang divalidasi oleh produsen – Menggunakan jarum suntik yang tepat dapat menghindari kesalahan dosis.
  4. Memilih ukuran jarum suntik terkecil yang sesuai – Ukuran jarum suntik mempengaruhi ketepatan aliran infus.
  5. Menjaga kepatuhan dan resistensi sistem infus serendah mungkin – Hal ini membantu mengurangi keterlambatan awal dan ketidaktepatan dosis.
  6. Meminimalkan jumlah Syringe Pump yang terhubung ke satu lumen kateter vena – Mengurangi kemungkinan gangguan aliran.
  7. Menghindari perpindahan vertikal Syringe Pump saat infus berlangsung – Hal ini mencegah perubahan tekanan yang dapat mempengaruhi aliran obat.
  8. Menghindari laju aliran yang sangat rendah (<0,5 ml/jam) – Laju aliran yang terlalu rendah dapat menyebabkan keterlambatan infus.
  9. Menggunakan alarm oklusi dengan sensitivitas setinggi mungkin – Mendeteksi lebih dini adanya penyumbatan pada jalur infus.
  10. Meminimalkan keterlambatan awal dan ketidakteraturan aliran saat pergantian pompa – Ini memastikan obat diberikan secara konsisten tanpa gangguan.

Penggunaan Syringe Pump dalam terapi mikroinfus intravena memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keamanan pasien. Dengan menerapkan rekomendasi klinis di atas, rumah sakit dan tenaga medis dapat mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efektivitas terapi. Standarisasi prosedur, pemilihan peralatan yang tepat, serta pelatihan yang berkelanjutan adalah kunci utama dalam menjaga keselamatan pasien.

Rumah Sakit diwajibkan untuk memahami pentingnya kalibrasi yang akurat dan pemeliharaan rutin dalam penggunaan Syringe Pump untuk terapi obat intravena. Dengan memastikan keakuratan laju aliran infus, risiko kesalahan dalam pemberian dosis obat dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan keselamatan pasien.

 

APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN ?

  1. Variabilitas Aliran dalam Syringe Pump
    • Aliran infus yang tidak stabil dapat menyebabkan pemberian obat yang tidak sesuai, yang berisiko bagi pasien, terutama dalam penggunaan obat-obatan kritis dengan dosis yang sangat spesifik.
    • Penggunaan berbagai ukuran jarum suntik menunjukkan perbedaan dalam kestabilan laju aliran. Dalam studi ini, jarum suntik 5 mL memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil, sedangkan jarum suntik 20 mL menunjukkan penyimpangan yang signifikan sebelum koreksi dilakukan.
  2. Pentingnya Kalibrasi yang Tepat
    • Ambang batas occlusion ditetapkan sebesar < 20 psi. Ambang batas oklusi ditetapkan kurang dari 20 psi, yang berarti jika tekanan dalam jalur infus melebihi nilai ini, pompa infus harus memberikan peringatan atau berhenti bekerja untuk menghindari risiko pemberian obat yang tidak tepat. Jika ambang batas ini terlalu tinggi, alat mungkin terlambat mendeteksi penyumbatan; jika terlalu rendah, alarm bisa sering berbunyi meskipun tidak ada masalah serius.
    • Toleransi laju aliran ditetapkan +/- 10%. Toleransi ini mengacu pada seberapa akurat pompa infus dalam mengalirkan obat sesuai pengaturan.

Misalnya, jika pompa diatur untuk mengalirkan 10 mL/jam, maka alat masih dianggap bekerja dengan baik jika laju aliran yang sebenarnya berkisar antara 9 mL/jam hingga 11 mL/jam (karena 10% dari 10 mL adalah 1 mL). Jika perbedaan laju aliran lebih besar dari batas ini, pompa perlu dikalibrasi ulang agar tidak menyebabkan pasien menerima dosis obat yang kurang atau berlebihan

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keakuratan Infus
    • Jenis dan ukuran jarum suntik: Ukuran jarum suntik yang lebih kecil cenderung memberikan hasil yang lebih stabil pada aliran rendah dibandingkan jarum suntik yang lebih besar.
    • Teknik pengisian jarum suntik: Adanya gelembung udara dapat mempengaruhi stabilitas aliran dan harus dihilangkan sebelum pemakaian.
    • Pemrograman Syringe Pump: Kesalahan dalam pengaturan parameter pompa dapat berdampak besar terhadap ketepatan dosis yang diberikan.

 

KESIMPULAN

DigiCal merekomendasikan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan dalam penggunaan Syringe Pump meliputi:

  1. Kalibrasi Berkala dan Pemeliharaan Perangkat
    • Kalibrasi rutin harus dilakukan untuk memastikan Syringe Pump bekerja sesuai spesifikasi pabrik.
    • Pemeriksaan berkala terhadap ketepatan aliran, keandalan alarm oklusi, dan waktu respons pompa terhadap hambatan aliran sangat diperlukan.
  2. Penerapan Standar dan Protokol dalam Penggunaan Syringe Pump
    • Mengadopsi standar internasional seperti IEC 62353:2014 dalam prosedur kalibrasi dapat membantu meningkatkan konsistensi dan akurasi dalam terapi infus.
    • Tenaga medis harus diberikan pelatihan berkala mengenai penggunaan Syringe Pump, pemrograman perangkat, dan pemilihan jarum suntik yang sesuai untuk setiap kondisi klinis pasien.
  3. Pemilihan Jarum Suntik yang Tepat
    • Pemilihan ukuran jarum suntik yang sesuai dengan kebutuhan terapi sangat penting untuk mengurangi risiko penyimpangan laju infus.
    • Berdasarkan hasil studi, penggunaan jarum suntik 5 mL direkomendasikan untuk aliran rendah karena memiliki tingkat kesalahan paling kecil.
  4. Mengikuti Spesifikasi Produsen dengan Ketat
    • Kesalahan dalam pemrograman dapat menyebabkan deviasi dosis yang signifikan, sehingga penting untuk selalu menggunakan pengaturan yang direkomendasikan oleh produsen.
    • Tenaga medis harus memastikan kode dan konfigurasi jarum suntik yang digunakan sesuai dengan yang ditentukan dalam manual perangkat.

kalibrasi yang akurat dan pemeliharaan Syringe Pump secara berkala bersama DIGICAL sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi obat intravena. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan laju infus, institusi medis dapat mengurangi risiko kesalahan dosis, meningkatkan kualitas perawatan pasien, dan memastikan bahwa perangkat bekerja dalam batas toleransi yang diperbolehkan.

Digical menggunakan Metode Kerja Pengujian Kalibrasi Syringe Pump nomor KMK-MK-095.0 Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No HK.02.02/D/43649/2024 dengan standar metrologi dalam pengukuran aliran Syringe Pump yang akan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan keamanan sistem pemberian obat, sehingga mendukung perawatan pasien yang lebih presisi dan terkendali di institusi pelayanan kesehatan anda.

 

Diulas M. Taufiq S.T & Aditra Elfiansyah S.T